Merokok dapat menyebaban kanker, serangan jantung, impotensi dan
gangguan kehamilan”. Kata-kata
yang seperti ini mungkin sudah tidak asing bagi sebagian kita. Karena memang
tulisan ini tersebar secara umum dalam setiap bungkus rokok yang beredar di
Indonesia tercinta kita. Namun anehnya ungkapan ini tidak dihiraukan oleh para
pecinta rokok, buktinya mereka tetap menghosap rokok meskipun dalam ungkapan
ini secara terang-terangan menunjukkan kerugian dan dampak negatif dari
merokok.
Sebelum
pembahasan saya melebar, mari kita kupas terlebih dahulu pengertian dan sejarah
mengenai “makhluk mematikan” yang bernama
ROKOK.
ROKOK.
Apa Itu ROKOK???
Rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah
suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh.
SEJARAH ROKOK
Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian
kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah banyak riset
yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping
menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit
pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
KANDUNGAN DAN BAHAYA ROKOK.
Oke, setekah mengetahui pengertian dan sejarah awal mula adayna rokok, sekarang kita masuk dalam pembahsan yang utama mengenai kandunagn berbahaya dan dampak negatif dari merokok.
Menghirup
asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri.
Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya
perokok aktif.
Penyakit yang
dapat diderita perokok pasif ini tidak lebih baik dari perokok aktif. Mereka
menjadi mudah menderita kanker, penyakit jantung, paru dan penyakit lainnya
yang mematikan. Mereka yang dikelilingi oleh asap rokok akan lebih cepat
meninggal dibanding mereka yang hidup dengan udara bersih. Dan angka
kematiannya meningkat 15% lebih tinggi.
Dari
penelitian terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok,
terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif di rumah akan meningkatkan
risiko kanker paru-paru hingga 18%. Bila hal ini terjadi dalam waktu yang lama,
30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di
lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat
menjadi 16% sedang bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat
lagi risikonya menjadi 27%.
Asap rokok
diketahui telah mengandung sekitar 4.000 bahan kimiawi, dimana 60 diantaranya
diketahui dapat menyebabkan kanker. Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang
terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar
di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi
zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang
terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun
rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
“Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif
kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.”
Racun rokok
terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak
dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak
sempurna.
Berikut
sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:
Tar
Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Nikotin
Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Karbon
Monoksida
Merupakan
gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan
oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit
jantung.
Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Bahan
Kimia Berbahaya
Berupa
gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan
kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Keterangan: Data Bahaya rokok saya peroleh dari rangkuman saya ketika mempelajari ipa biologi bersama guru bioligi tercinta saya, Bapak Sunoto.
Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Keterangan: Data Bahaya rokok saya peroleh dari rangkuman saya ketika mempelajari ipa biologi bersama guru bioligi tercinta saya, Bapak Sunoto.
Beragam
Penyakit Mengancam Kehidupan Manusia Akibat Merokok
Dari tahun ke tahun oenerimaan cukai dari perusahaan rokok selalu meningkat, karena mneguntungkan pemerintah secara tidak lagsung, maka tentu saja pemerintah tidak melarang peneyebaran "makhluk memetikan ini" yang ada adalah himbauan dan seruan dari berbagai pihak untuk menghindari yang namanya rokok. Namun demikian, sampai hari ini, meskipun sudah banyak himbauan dan peringatan akan bahaya merokok, tetapi tetap saja banyak orang di muka bumi ini yang merokok.
Padahal, semua orang tahu bahwa dampak negatif dari merokok sangat banyak dan beragam bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti kandungan tar, nikotin, zat, dan gas kimia dalam rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi membenihkan sekian penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatan.
Di pasaran saat ini banyak juga ditemui rokok yang mengklaim produknya memiliki kandungan tar dan nikotin lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan sebagai efek samping merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan bagi orang di sekitarnya (pasif).
Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok. Selain itu disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5 tahun lebih muda.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara, dan esofagus. Wanita perokok memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi terkena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok.
Kanker perut dan lambung, kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat menyebabkan diabetes mellitus, kencing manis, kanker leher rahim, kanker darah atau leukemia.
Perokok berisiko 3 kali lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak. Perokok berisiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah ke infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.
Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asma, batuk kronis, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan, bayi lahir prematur, bayi lahir berat badan kurang (BBLR), dan gangguan pernapasan.
Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunnya bahan berbahaya rokok ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengonsumsi sumber-sumber klorofil dan antioksidan secara teratur. Tidak lupa tentunya saran yang paling tepat adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok.
Selain perokok, di negeri kita tercinta ini jumlah perokok pasif ternyata sangat banyak. Survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 menunjukkan, 91,8 persen penduduk mengaku merokok di rumah ketika sedang bersama keluarganya. Akibatnya, 97,5 juta orang dengan mudah mengisap asap rokok di rumah. Dari jumlah itu, 43 juta diantaranya adalah bayi hingga anak-anak berusia 14 tahun.
Merokok merupakan perilaku adiksi yang telah mewabah secara global dan endemis di Indonesia. Ini menjadikan masalah bersama yang perlu ditanggulangi.
Sebagian besar keluarga di Indonesia mempunyai anggota keluarga yang pernah atau sedang menjadi perokok aktif. Bila perilaku merokok menjadi adiktif pada salah satu anggota keluarga, maka anggota keluarga yang lain akan terkena dampak buruknya, termasuk janin yang masih di dalam kandungan.
Karena itu, jika Anda seorang perokok, maka berhenti merokok merupakan langkah yang sangat terpuji. Ini artinya, Anda tak hanya menyayangi diri Anda sendiri, tapi juga menyayangi sesama. Memang, tidak mudah bagi orang yang sudah kecanduan rokok untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Banyak kalangan sampai hari ini tidak pernah patah arang untuk mengingatkan orang agar menghindari rokok.
0 komentar:
Posting Komentar