Mikroorganisme
merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003).
Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan
aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan
energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki
fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai
kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang
tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.
Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan
enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan
tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang
diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan
tersebut sudah ada,
Mikroorganisme
ini juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media
buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001).
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Mikroorganisme memiliki banyak peranan dalam kehidupan, baik peranan yang menguntungkan maupun peranan yang merugikan. Salah satu peranannya yang merugikan adalah karena beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan pencemaran. Sedangkan peranan yang menguntungkan adalah peranannya dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen, bioremediasi, produksi antibodi, dan lain-lain. Mikroorganisme dalam lingkungan alamiah jarang terdapat sebaga biakanmurni. Berbagai spesimen tanah atau air boleh jadi mengandung bermacam-macamspesies cendawan, protozoa, algae, bakteri, dan virus. Karena itu konsep kultur murniyang diterapkan terdahulu harus dinilai kembali didalam penelaahan ekosistem mikroba.Teknik-teknik biakan murni diperlukan untuk dapat mengidentifikasi berbagai spesiesdalam suatu habitat tertentu. Namun, transformasi kimiawi yang diwujudkan olehkumpulan mikroorganisme ini tidak dapat ditentukan hanya dengan semata-matamenghimpun sifat-sifat biokimiawi setiap spesies sebagaimana ditentukan dalam biakanmurni.
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Mikroorganisme memiliki banyak peranan dalam kehidupan, baik peranan yang menguntungkan maupun peranan yang merugikan. Salah satu peranannya yang merugikan adalah karena beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan pencemaran. Sedangkan peranan yang menguntungkan adalah peranannya dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen, bioremediasi, produksi antibodi, dan lain-lain. Mikroorganisme dalam lingkungan alamiah jarang terdapat sebaga biakanmurni. Berbagai spesimen tanah atau air boleh jadi mengandung bermacam-macamspesies cendawan, protozoa, algae, bakteri, dan virus. Karena itu konsep kultur murniyang diterapkan terdahulu harus dinilai kembali didalam penelaahan ekosistem mikroba.Teknik-teknik biakan murni diperlukan untuk dapat mengidentifikasi berbagai spesiesdalam suatu habitat tertentu. Namun, transformasi kimiawi yang diwujudkan olehkumpulan mikroorganisme ini tidak dapat ditentukan hanya dengan semata-matamenghimpun sifat-sifat biokimiawi setiap spesies sebagaimana ditentukan dalam biakanmurni.
Dalam hal ini,
jumlah sifat tiap bagian tidak selalu sama dengan keseluruhannya.Hal ini
disebabkan karena beberapa macam interaksi dapat terjadi diantara
spesies,mengakibatkan diperolehnya suatu hasil akhir yang berbeda dari yang
dihasilkan olehspesies masing-masing individu didalam biakan murni. Dipandang
dari segi ekosistemmikroba alamiah, biakan murni merupakan suatu keadaan
artifisial (tidak asli). Sedangkan mikroorganisme indikator adalah
sekelompok mikroorganisme yang
digunakan sebagai petunjuk kualitas air.
Mikroorganisme indikator telah digunakan untuk mendeteksi dan menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan
sampel lainnya.
Jenis Mikroorganisme
Indikator
Mikroorganisme
indikator dapat dibedakan menjadi indikator bakteri, indikator virus, dan indikator protozoa.
Terdapat
lima bakteri yang umum digunakan sebagai indikator, beberapa di antaranya yaitu: bakteri coliform
Bakteri
coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran
pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan
bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal
adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform
fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.
Bakteri
coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum.
Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschericia coli, Enterrobacter
aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri di dalam air minum itu
menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Keberadaan bakteri ini juga menunjukkan
adanya bakteri patogen lain, misalnya, Shigella, yang menyebabkan diare hing
muntaber. Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, selain membawa bakteri
patogen juga akan membawa bakteri pencemar yang merupakan flora normal saluran
pencernaan manusia, misalnya E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan
sebagi indicator pencemaran air oleh materi fekal.
Gambar
1.6 Bakteri E.Coli
Bakteri coliform
timbul karena buangan kotoran manusia dan laundry dari rumah tangga yang
merembes dari sungai-sungai dan juga disebabkan oleh pencemaran mata air atau
air baku, lemahnya sistem filterisasi. Oleh karena itu, air minum harus bebas
dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform,
semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa
hidup dalam kotoran manusia dan hewan. E. coli jika masuk ke dalam saluran
pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan. Menurut Pelczar
& Chan (2008) walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran
pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu
menyebabkan gastroeritris taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Grafik
Perbandingan Jumlah Kandungan Bakteri E.Coli dan Total Coliform ada beberapa
Lokasi :
Salah satu
contoh bakteri patogen-yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi
kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba
penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah. Jenis bakteri
coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat
menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak
badan. Contoh mikroba Shigella:
0 komentar:
Posting Komentar